Sabtu, 04 Agustus 2012

Tanpa titik

Puluhan orang berlalu-lalang memenuhi ruangan ini, sebuah ruang menempel di langitnya beberapa kipas angin ukuran besar, berputar dengan suara yang cukup kencang didengar di tengah keriuhan tempat ini, orang-orang berkelompok dan berbincang entah membicarakan apa, tapi yang pasti suara mereka bagaikan kumpulan lalat terbang jika didengar dari kejauhan, 

hawa pengap sedikit panas dapat dirasakan dari pojok ruangan ini, satu orang dengan keringat membasahi dahi terlihat kuat sedikit memaksa untuk mengaduk sebuah adonan putih besar, satu orang lain dengan baju yang sulit untuk digambarkan memalui tulisan cepat membagi adonan itu menjadi adonan kecil ukuran kepalan tangan dewasa, satu orang lagi membentuk adonan tadi menipis sebesar piring kemudian memasukkan ke sebuah alat panas berbentuk cekungan dan menempelkan ke dindingnya, tidak lama adonan panas itu dia ambil dengan dua besi panjang dengan pengaitnya yang terlihat cukup tajam jika hanya sekedar menusuk daging manusia, 

tidak begitu tertarik dengan adonan ini, berpaling ke satu orang yang lain, dia sudah terlalu tua untuk bekerja keras seperti ini, membentuk adonan tadi menipis dan melempar ke sebuah lempengan besi panas, membuat beberapa formasi adonan, memutar-mutar, membolak-balik dan melempar percikan minyak hingga terlihat asap putih tanda kegosongan, menjepit dengan sebuah lempengan besi yang terlihat berkarat, melemparnya ke sebuah tempat berbentuk lingkaran dengan landasan koran yang sudah sedikit usang, beberapa orang terlihat beradu cepat menggapai adonan tadi, tidak jarang keluar cacian dari mereka yang menderita kekalahan, sedikit senang karena ditakdirkan untuk menang, 

suara bising orang-orang masih terdengar begitu kencang, seakan menunjukan mereka enggan untuk pulang, beberapa bulan yang lalu sebelum datang bulan agung nan suci, masih di tempat ini, adalah biasa melihat orang meminum air dari teko besi itu dengan gelas bening yang tersedia di meja, tapi ada yang aneh hari itu, dia merasa gelas itu tak sebersih yang dikira, dengan memaksa tampil gagah melangkah keluar menuju tempat tangan manusia dibasuh dan dibersihkan, masih terus memperhatikannya, dia mencuci dengan begitu detail setiap bagian dari gelas itu, sedikit memberikan rasa kagum dan takjub padanya, kemudian terlihat dia isi gelas tadi penuh dengan air pancuran tadi, memasukan beberapa teguk air, berkumur dan membersihkan mulutnya mungkin, tapi ada satu keganjalan terjadi, kemana perginya air yang ia masukan untuk berkumur tadi, dia penuhi lagi gelas bening itu masih dengan pancuran yang mungkin dia anggap suci, seperti seolah berkumur tapi entah kemana air itu tidak kembali, hilang sudah nafsu santap makan pagi,,,

By : ibnu abiihi

2 Komentar:

sachigabrick mengatakan...

Babyliss nano titanium flat iron - Technological Arts
MOSCRIX FUTURING MINI TINY TINY TINY TINY TINY fallout 76 black titanium TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY does titanium have nickel in it TINY TINY titanium wood stoves TINY TINY TINY TINY black titanium wedding band TINY titanium wedding bands for men TINY TINY TINY

shiner mengatakan...

v478i6vhxwq627 sex chair,horse dildo,female sex toys,sex chair,masturbators,cheap sex toys,masturbators,dildos,sex toys f515c5viyyk468

Posting Komentar

 
;