Selasa, 13 November 2012 0 Komentar

Persiapkan Bekal terbaik



Setiap orang yang akan bepergian tentunya akan mempersiapkan segala persiapan dengan sebaik-baiknya.Ia tidak ingin ada sesuatu yang dibutuhkan terlupakan dalam perjalanan.Misalkan saja sebuah keluarga yang akan mengadakan perjalanan pulang ke kampung halaman,sudah pasti keluarga itu akan mempersiapkan segala hal mulai dari pakaian yang akan dikenakan,transportasi yang akan digunakan,komsumsi,dan tentunya biaya yang dikeluarkan selama perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: أخَذَ رَسُوْلُ اللهِ ص بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ: كُنْ فِيْ الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ, أوْعَا بِرُ سَبِيْلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: اِذَا أمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ, وَاِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَا ءَوَحُدْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ, وَمِنْ حَيَا تِكَ لِمَوْتِكَ

Ibnu Umar ra. Berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Memegang pundakku dan bersabda, "Didunia ini, jadilah kamu seperti orang asing atau seorang pengembara.." Ibnu Umar ra berkata, 'Jika kamu di sore hari, jangan menunggu pagi hari; dan jika kamu di pagi hari, jangan menunggu sore hari. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum kamu sakit, dan waktu hidupmu sebelum kamu mati." (H.R. Bukhari)

Kamis, 08 November 2012 0 Komentar

Mati Suri

Terjaga tidur di tengah malam, ku memandangmu...
Mati...
Menjelang fajar melepas mimpi, ku memandangmu...
Mati...
Waktu sarapan tiba kembali ku memandangmu...
Mati...
Sembari persiapkan kuliah ku juga memandangmu...
Mati...
Kamis, 01 November 2012 0 Komentar

Merindukan Tegaknya Keadilan

Sudahkah keadilan tegak di negeri nusantara ini. inilah pertanyaan tak terjawab yang mungkin banyak ditanyakan oleh seluruh penduduk di negeri kepulauan ini. Pertanyaan ini tak terjawab bukan karena tidak ada yang menjawab, tak terjawab bukan pula karena tidak ada jawaban untuk menjawabnya, tetapi pertanyaan ini tak terjawab karena tertutup oleh jawaban lain yang mengalihkannya.

Keadilan sosial yang konon dalam asas negara dijanjikan bagi seluruh rakyat negeri ini seakan hanyalah sebuah coretan pinggir jalan yang diabaikan sendiri oleh penulisnya.Keadilan yang banyak diucapkan dalam janji-janji manis pemilihan umum dalam kenyataannya tidak lebih hanya seperti tawaran seorang pembohong yang berdagang dan sedang mempromosikan kehebatan barang dagangannya.

Ketika anak-anak kecil yang seharusnya berhak mengenyam pendidikan sebagai kebutuhan harus berjemur di perempatan lampu lalu lintas mengharap beberapa keping koin untuk membeli sesuap nasi. Ketika mereka berebut dengan sesama mereka seakan mengadakan perlombaan untuk berebut botol-botol bekas air mineral tak bertuan di lintasan kereta, yang setiap saat siap menyambar nyawa mereka. Akan tetapi, di tempat lain para penguasa negeri yang telah bergelimang harta tak mau kalah dengan berlomba untuk lebih memakmurkan diri mereka sendiri. Seperti inikah arti sebuah keadilan ?
 
;