Rabu, 26 September 2012

Cerita Taman Bunga Mawar & Melati


Beberapa pekan lalu masih dalam suasana bulan ramadhan, waktu sedang kumpul-kumpul di kamar, seorang teman tiba-tiba bercerita tentang kejadian unik (menurut saya) yang terjadi di “taman bunga mawar n melati” begitu nama tempat itu klo di translate ke bahasa ibu kita. Taman ini terletak tidak jauh dari pusat kota atau malah masih di pusat kota ini. Saya sendiri belum pernah masuk walau hanya sekedar untuk memastikan apakah taman ini sesuai dengan namanya (belum ada yang diajak bareng kali yak J ), meskipun saya sudah berkali-kali melewatinya.

Cerita bermula ketika kawan saya ini sedang ngabuburit (bahasa orang sekarang gitu) di taman itu. Dan menurut pengamatan saya orang sini itu suka jalan-jalan klo sore. Nah, waktu itu kawan saya melihat seorang laki-laki sedang asyik menggoda perempuan (di kota ini masih merupakan hal yang tabu seorang laki-laki menggoda perempuan terang-terangan, walaupun budaya barat sudah sedikit-sedikit masuk ke sini). Si laki-laki kurang ajar ini bahkan sampai mengeluarkan Mobilenya untuk jeprat-jepret perempuan tadi, lalu bagaimana reaksi si perempuan ??? kata kawan saya, si perempuan sih dingin aja sambil sesekali menekan-nekan tombol mobilenya.


Berlalu beberapa menit si laki-laki tadi masih aja asyik menggoda perempuan. Tiba-tiba datanglah sebuah mobil dan turun darinya beberapa laki-laki sambil bawa tongkat kricket (sejenis permainan mirip kasti dengan pemukul lebih besar dan panjang). Mereka menuju lelaki kurang ajar tadi kemudian terjadilah yang terjadi. BaG-bIG-Bug nggak taulah suaranya gimana yang penting wajah lelaki tadi udah rusak parah.
Polisipun akhirnya datang ke TE KA PE, dia meminta penjelasan tentang keributan yang baru saja terjadi. Ternyata salah satu dari para pemukul tadi adalah kakak wanita yang digoda tadi (mungkin di SMS sama adiknya tadi). Sang kakakpun menjelaskan kejadiannya begini dan begitu.

Selesai mencerna penjelasan sang kakak, polisi tadi beraksi menjadi pahlawan kesiangan alias pahlawan telat. Dia datangi si penggoda tadi menanyakan kebenaran cerita sang kakak dari perempuan tadi, tak di sangka ternyata begundal tadi menyangkal perbuatannya (orang sini emang over pede klo udah bohong,,hehe) melayanglah bogem polisi tadi ke wajah lelaki begundal yang sudah rusak parah, polisi tadi bertanya lagi , eh si begundal bohong lagi, melayanglah bogem lagi.

Kawan saya bilang dia hanya bisa terbahak melihat kejadian itu. Waktu itu saya ingin menimpali coba setting tempat peristiwa tadi di desa, bakalan lain ending ceritanya,,hehe (tapi belum sempat saya ucap).

---*****------

Saya hanya berpikir klo ingat cerita kawan tadi kapan kejadian ini ada di Indonesia ini, di sini malah perempuan banyak yang mulai menggoda, masak mau si perempuan yang dikeroyok rame-rame ???? sila berpikir hingga pusing !!!!

0 Komentar:

Posting Komentar

 
;