Jumat, 20 Juli 2012

Sejenak Bermuhasabah

Mari sejenak sedikit berintropeksi dan bermuhasabah diri. Diri ini pasti sudah mengetahui bahwa semua manusia di dunia ini tanpa terkecuali mempunyai waktu yang sama untuk hidup dalam satu hari, dua puluh empat jam waktu yang ditetapkan oleh Allah Kepada makhluk-Nya dan enam puluh menit dalam setiap jamnya.

Dari dua puluh empat jam itu ada manusia yang menggunakannya untuk beramal dengan amalan baik, ada yang menikmati maksiat, ada pula yang hanya menghabiskan waktu untuk duduk dan berbaring dengan tenang menikmati dunianya.

Tentu menjadi sebuah keharusan bagi seorang muslim untuk menanyakan kepada diri ini, amalan apakah yang telah diri ini amalkan di setiap harinya. Dari terbangun dari “kematian” sesaat hingga kembali untuk “mati” sesaat lagi.

Sudahkah diri ini memulai pagi (klo bangun pagi loh J) dengan mengucapkan syukur memuji Allah karena telah bangunkan diri dari “kematian”?

Sudahkah diri ini mengerjakan kewajiban kedua setelah Syahadatain yaitu Sholat lima waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta (laki kudu jama’ah di masjid ) ?
Sudahkah diri ini mendoakan kebaikan untuk kedua orang tua yang telah mengasuh diri ini di masa lalu, padahal diri ini pasti tahu bahwa do’a seorang anak sholeh adalah salah satu amalan yang tidak akan terputus walau kematian telang datang ?

Sudahkah diri ini mendo’akan kebaikan untuk saudara-saudara Muslim lain yang sedang teraniaya, dan diri ini sadar tidak bisa berbuat apa-apa selain do’a ?

Sudahkah diri ini menjauhi perkara yang sia-sia dan tidak memberikan apapun melainkan sebuah kerugian ?

Sudahkah diri ini menjaga lisan dan penglihatan dari perkara yang menyenangkan setan ?

Sudahkah diri ini mengajak untuk berbuat baik dan mencegah hal yang buruk walaupun hanya dengan perbuatan hati yang itu dinyatakan dengan paling lemahnya Iman ?

Sudahkah diri ini ...

Sudahkah diri ...

Sudahkah ...

Tentunya masih begitu banyak pertanyaan yang harus diri ini jawab, kemudian menjadikan jawaban pertanyaan itu sebagai bahan perbaikan di masa depan.

Masih begitu banyak pertanyaan yang mungkin dan mungkin bila di koreksikan dengan kunci jawabannya akan menemui begitu banyak kesalahan.

Masih banyak dan masih begitu banyak ....

Diri ini hanya bisa memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar diberikan keistiqomahan dalam menjalankan sebuah amalan, karena diri ini mengetahui bahwa amalan kecil itu akan menjadi lebih baik jika dilakukan secara terus-menerus tanpa terputus.

Bumi Allah

0 Komentar:

Posting Komentar

 
;